Kamis, 05 Agustus 2010

KERAJAAN BANTEN AWAL

Nama : Merlina Agustina Orllanda
Npm : 180310080026

KERAJAAN BANTEN AWAL
A. Stuktur Pemerintahan

Pada tahun 1527 Kerajaan Banten berhasil merebut pelabuhan kota Padjajaran yang menjadi pusat perdagangan. Setelah itu wilayah Banten mengalami islamisasi yang dibawa oleh Sunan Gunung Jati, dengan demikian berdirilah suatu kerajaan yang bercorak islam yang dikenal dengan nama Kesultanan Banten atau Kerajaan Banten. Ketika Malaka jatuh ketangan Portugis aktivitas perdagangan akhirnya pindah ke Banten sehingga Banten berubah menjadi Negara maritim yang menjadi pusat perdagangan.
Awalnya pemerintahan Banten berada dibawah kekuasaan Kerajaan Demak Dengan menjadikan Surosowan sebagai ibukota Kesultanan Banten. Pada masa pemerintahan Sunan Gunung Jati wilayah Kerajaan Banten dibagi atas tiga wilayah bagian yaitu Banten Cirebon, dan Jayakarta. ketika Sultan Maulana Hasanudin menjadi Sultan Banten, Kerajaan Banten berubah menjadi Negara merdeka yang terlepas dari pengaruh kerajaan Demak ataupun Kerajaan Pajang. Pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanudin Kerajaan Banten mengalami perluasan wilayah dengan menggunakan strategi politik seperti yang beliau lakukan dengan menikahi putri dari Raja Indrapura dari Sumatera Barat.
Beralih dari kepemimpimpinan Sultan Maulana Hasanudin pemerintahan diteruskan oleh Sultan Maulana Yusuf . Sultan Maulana Yusuf menjadikan Kerajaan Banten sebagai Negara Maritim, Sultan Maulana Yusuf berperan dalam mengembangkan Kerajaan Banten menjadi pelabuhan perdagangan. Pada masa itu Kerajaan Banten meningkatkan kualitas pertahanan dan keamanan Negara untuk menjaga kedaulatan Banten dari adanya serangan luar. Pengawasan perekonomian pun dilaksanakan secara langsung oleh pemerintah. Struktur pemerintahan Kerajaan Banten berpusat pada Raja/Sultan yang memimpin, sistem Kerajaan Banten termasuk pola pemerintahan yang demokratis sama halnya dengan keadaan pemerintahan Indonesia pada saat ini. semua keputusan Sultan adalah hal yang harus ditaati oleh rakyat dan semua yang diupayakan pemerintah adalah untuk memajukan kesejahteraan rakyat.
Sama hal nya dengan Negara Indonesia pada saat ini dahulunya Kerajaan Banten juga melakukan hubungan diplomatik dengan Negara-negara dari wilayah lain. Hubungan diplomatik ditujukan untuk memajukan Kerajaan Banten baik itu dibidang ekonomi maupun dalam struktur pemerintahan. Sultan Banten yang terkenal cerdas dan pandai dalam bidang diplomasi adalah Sultan Ageng Tirtayasa. Berkat kepandaian diplomasi yang dimiliki oleh Sultan Ageng Tirtayasa Kerajaan Banten berhasil menciptakan hubungan dengan Negara-negara dari luar benua seperti Negara Eropa ( Portugis, Spanyol ), Asia ( Cina, India, Arab,Gujarat, Melayu) serta Kerajaan-kerajaan dari dalam Nusantara seperti Kerajaan Demak.
Pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa Kerajaan Banten mencapai puncak kejayaannya. Pemerintahan dibawah kepemimpinannya memiliki misi untuk memberikan kesejahteraan dan kemakmuran bagi rakyat Banten. Sultan Ageng Tirtayasa memimpin pemerintahan Banten dengan sangat baiknya sehingga pada masa kepemimpinannya perekonomian Kerajaan Banten makin berkembang pesat. Sistem penerapan pajak yang berada dalam sistem pemerintahannya telah membawa Kerajaan Banten ke taraf kesejahteraan.
Selain itu Sultan Ageng Tirtayasa melakukan perluasan wilayah untuk menjadikan daerah kekuasaan Banten menjadi besar. Pada saat itu Kerajaan Banten berubah menjadi Negara yang besar dengan struktur pemerintahan yang baik. Kerajaan Banten juga memiliki armada pertahanan yang kuat untuk menjaga kedaulatan negara. Kerajaan Banten menerapkan sistem timbal balik, Kerajaan akan membina hubungan baik terhadap Negara manapun yang ingin membina hubungan baik dengan Kerajaan, tapi sebaliknya Kerajaan Banten menerapkan sistem perlawanan terhadap bangsa manapun yang ingin menganggu kedaulatan Kerajaan. Sayangnya ini hanya berlangsung pada masa Sultan Ageng Tirtayasa saja, karena pada masa kepemimpinan Sultan Haji Kerajaan Banten justru mengalami keruntuhan karena pada masa itu Kerajaan Banten berada dibawah naungan Belanda yang ingin menguasai pemerintah dan perekonomian Banten sepeunuhnya. Sejak kematian Sultan Ageng Tirtayasa pemerintahan Kerajaan Banten mengalami banyak kemunduran karena terjadi perebutan tahta dan perang saudara hingga akhirnya Banten dikuasai oleh Belanda.
Keimpulan :

Sumber data :
1. Ayatrohaedi, 1980, Masyarakat Sunda Sebelum Islam
2. Djajadiningrat,P.A. Hoesein, 1983, Tinjauan Kritis tentang Sedjarah Banten

1 komentar:

  1. Sangat panjang ya eksistensi kerajaan banten, sudah ada sejak tahun 1500an.

    BalasHapus